Kamis, 08 Juli 2010

5 Tips Blogging Hemat

Anda blogger sibuk? Punya banyak blog yang dalam mengelolanya nyaris menghabiskan seluruh waktu anda tiap hari? Belum lagi anda perlu blogwalking, beritakan kepada kawan-kawan di facebook, dan lainnya.

Padahal saya yakin tidak hanya online saja kegiatan anda. Anda mungkin punya pekerjaan offline yang perlu dijalankan setiap hari.

Lalu bagaimana solusinya? Tips berikut semoga membantu anda agar bisa memanfaatkan waktu lebih efektif saat blogging ria.

1. Tetapkan waktu blogging. Berapa waktu yang anda luangkan untuk blogging tiap harinya? Satu, dua jam atau berapa? Anda bisa atur waktunya sesuai kegiatan anda sehari-hari. Kalau memang anda punya banyak blog, anda bisa atur jadwal kelola tiap blog bergantian. Hari senin jadwal untuk blog A mungkin, hari selasa untuk blog B, dst.

2. Tetapkan prioritas. Dari kegiatan blogging anda, apa yang hendak anda jadikan prioritas? Silakan tetapkan prioritas sesuai kebutuhan anda. Mungkin silaturahim via blogwalking, isi posting, atau jawab komen?

3. Anda bisa cicil aktivitas blogging. Umpama anda tengah menanti teman yang janjian ketemu namun belum datang juga, anda bisa manfaatkan itu untuk mencicil aktivitas blogging anda. Misalnya, kalau anda sedang tidak dalam keadaan online, anda bisa ketikkan terlebih dahulu draft tulisan anda. atau kalau seumpama anda sedang tidak bawa laptop, anda bisa tuliskan ide-ide calon postingan anda beserta rancangan isinya di kertas. Sehingga nantinya anda tinggal lanjutkan saja di laptop.

4. Buat posting berseri. Kalau tulisan yang anda buat terasa begitu panjang, anda bisa bagi tulisan itu ke dalam beberapa seri tulisan. Jadi, selain anda bisa “tabung” posting blog tersebut untuk beberapa hari ke depan, sekaligus akan membuat pengunjung kembali lagi karena penasaran membaca kelanjutannya.

5. Cari cara cepat temukan ide posting. Kalau anda sedang bingung hendak menulis posting apa, ada cara cepat menemukan ide untuk menulis. Yaitu dengan membaca komentar-komentar atas postingan di forum maupun di blog anda.

Bagaimana menurut anda? Mau menambahkan tips-tips lainnya atau berpendapat lain, silakan tuangkan ide anda. Untuk panduan lengkap blogging, jelas bisa anda dapatkan di rahasiablogging.com

Menyusuri Gagasan bisnis

Masih ingat Andy Grove? Ingat. Pernah membaca Only the Paranoid Survive? Belum. Barangkali begitulah jawaban Anda apabila kedua pertanyaan ini saya ajukan. Nama pendiri Intel, perusahaan produsen prosesor, itu memang lebih masyhur dibandingkan judul bukunya tersebut.

Banyak orang menyarankan agar jangan melewatkan kesempatan untuk membaca buku itu. Unsur penting buku Grove ialah yang disebut Strategic Inflection Point (SIP), yakni Titik Perubahan Strategik. Grove menganjurkan penggunaan lima kekuatan menurut Michael Porter untuk membantu menentukan kemampuan bersaing terbaik dari sebuah bisnis. Selain pelanggan, pesaing, pemasok, barang pengganti, dan hambatan masuk, Grove menambahkan “pelengkap”. Yang ia maksudkan: bisnis-bisnis yang menawarkan produk pelengkap, seperti kertas untuk tinta.

Sebuah perusahaan mengalami titik perubahan strategis ketika salah satu dari keenam kekuatan itu merusak rencana strategisnya, seperti film bisu menjadi kuno dibandingkan film bersuara, seperti walkman menjadi usang ketika datang compact disc. Momen ketika sebuah SIP terjadi memang sangat sulit dikenali, tapi SIP yang tidak diawasi bisa sangat berbahaya bagi masa depan sebuah perusahaan.

Membicarakan pikiran Grove tadi butuh waktu yang panjang. Namun, jika ingin mengetahui intisari gagasannya, Anda cukup menengok 100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa, buku karya bersama Jack Covert dan Todd Sattersten. Dan inilah yang sebenarnya ingin saya bicarakan: 100 Buku Bisnis Terbaik memuat banyak gagasan penting dalam bisnis dan manajemen yang telah mempengaruhi bagaimana bisnis dijalankan.

Buku ini mengingatkan para pelaku bisnis ihwal buku-buku yang tak boleh dilewatkan. Jika Anda luput dan belum membaca buku-buku yang tercantum dalam daftar Covert, tak ada salahnya berburu sekarang. Buku manajemen dan bisnis terus bermunculan, tapi tak berarti buku lama serta-merta usang. Artinya, kita tetap bisa memetik pelajaran dari karya-karya yang dimuat di sini.

Sebagian buku yang masuk daftar 100 ini dilahirkan oleh pebisnis berpengalaman, seperti Grove dan pakar-pakar manajemen seperti Peter Drucker dan Jack Trout. Salah satu karya Trout yang dimuat di daftar 100 ini ialah Positioning: The Battle for Your Mind, yang ia tulis bersama Al Ries. Istilah ini demikian popular dan dianggap sebagai konsep kunci dalam menempatkan suatu produk. Positioning ini, menurut Ries serta Trout, adalah cara yang terorganisasi untuk menemukan celah di dalam benak.

Orang bisa sepakat dan tidak sepakat pada buku-buku pilihan Covert dan Sattersten. Tapi sebelum bersepakat atau tidak, ada baiknya mengetahui bagaimana mereka memilih. Pertimbangan pertama dan terpenting adalah kualitas ide. Pendapat tentang kualitas, tentu saja, bisa subjektif. Untuk mengurangi subjektivitas, mereka mengajukan pertanyaan yang sama untuk semua buku yang diseleksi. Misalnya, apakah pendapat penulisnya bagus? Adakah sesuatu yang baru? Bisakah kita menggunakan ide ini untuk membuat bisnis kita menjadi lebih baik?

Buku-buku ini harus mudah dipahami. Sebuah ide bagus tidak akan bisa dipahami jika disampaikan dalam bahasa yang tidak jelas. Mereka, misalnya, lebih menyarankan Crossing the Chasm karya Geoffrey Moore sebagai buku pengganti yang lebih mudah dipahami daripada Diffusion of Innovation karya Everett Roger. Berikutnya, kegunaan ide tersebut bagi seseorang yang bekerja di dunia bisnis saat ini. Covert dan Sattersten menolak buku-buku yang menjelaskan teori-teori kuno yang sudah lama digantikan atau buku-buku yang berisi anekdot keberhasilan tentang perusahaan yang sudah lama bubar.

Berisi duabelas bagian, buku ini dipilah berdasarkan kategori, dan dimulai dari topik yang paling penting dari semua topik: diri Anda. Dalam kategori ini masuk antara lain karya klasik Stephen R. Covey, The 7 Habits of Highly Effective People dan Dale Carnegie, How to Win Friends and Influence People. Lalu ada kategori kepemimpinan, strategi, penjualan dan pemasaran. Ada pula bagian aturan dan pencatatan nilai, kemudian manajemen, biografi, dan kewirausahaan. Buku ini ditutup dengan cerita dan buku-buku mengenai inovasi dan kreativitas serta ide-ide besar.

Upaya Jack dan Todd untuk menghimpun intisari 100 buku bisnis ini dan menghadirkannya untuk Anda memang patut dihargai. Tak mudah bagi mereka untuk menyeleksi dari ribuan judul buku yang terbit dalam beberapa tahun; untuk tahun 2007 saja, 11 ribu judul buku diterbitkan di AS. Apa lagi, menguraikannya dalam paragraf yang ringkas: 500 sampai 1.000 kata untuk setiap buku.

Anda bisa saja berbeda pendapat mengenai buku-buku terbaik pilihan Jack dan Todd ini. Namun, keduanya telah memberi kemudahan pada kita untuk menelusuri pikiran-pikiran yang membukakan jalan untuk memecahkan persoalan bisnis kita. Inilah hasil penelusuran gagasan bisnis dan manajemen yang Anda patut menyediakan waktu untuk membacanya. ***

Fenomena Bisnis online 2010

Fenomena bisnis online 2010 yang banyak di gandrungi oleh banyak pebisnis. Terjun ke dunia online menjadi suatu alternatif pekerjaan baru. Tentunya banyak hal penyebab orang mencoba bisnis online. Tidak sedikit yang berhasil, namun banyak juga yang mengalami kegagalan.
Kesalahan dalam mindset mengenai bisnis online menjadi faktor pertama kegagalan dalam bisnis online 2010. Beberapa Mindset yang salah mengenai cara berbisnis online :

1. Bisnis Online Mudah.

2. Pendapatan yang besar.

3. Mendapatkan uang yang relatif cepat dan banyak.